Berikut Kegiatan literasi hari ini:
- Silakan kalian membaca text yang disediakan di bawah, yang berjudul "Deep Learning dan Pedagogi"
- Perhatikan kata yang dicetak merah
- Cari definisi dari kata-kata tersebut, kalian bisa mengunjungi https://kbbi.web.id/ atau dari sumber lainnya
- Tulis kata – kata tersebut beserta definisinya di buku literasi kalian
Kerjakan dengan baik dan bertanggungjawab.
Salam Literasi
Terimakasih 🙏
-Tim Literasi-
Deep Learning dan
Pedagogi
Refleksi Ignasian :
Jalan Baru Pendidikan
Dalam era
digital dan disrupsi teknologi , pendekatan deep
learning dalam pendidikan semakin mendapat perhatian. Istilah ini bukan hanya
dikenal sebagai salah satu bentuk model pembelajaran modern, tetapi juga
sebagai pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, keterkaitan
makna, dan aplikasi nilai dalam kehidupan nyata.
Dalam konteks pendidikan humanistik, deep
learning beririsan erat dengan pedagogi rafleksi
Ignasian, yang menjadi pendekatan khas dalam pendidikan Jesuit, berfokus pada
pembentukan pribadi utuh : intelektual, emosional, dan spritual.
Deep
Learning dalam konteks pendidikan adalah
pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep dan penguasaan
kompetensi secara mendalam dalam cakupan materi yang lebih sempit. Siswa
didorong untuk secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran hingga memahami
topik melalui proses “ penjelajahan” lebih dalam dari topik tersebut.
Pendekatan
ini muncul sebagai respon terhadap tantangan masa depan yang sulit diprediksi,
seperti rendahnya mutu pendidikan, literasi, numerasi, kemampuan berpikir
tingkat tinggi ( HOTS ),
ketimpangan mutu pendidikan , serta bonus demografi 2035
dan visi Indonesia Emas 2045.
Menteri
Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa pendekatan
pembelajaran Deep Learning dapat tercapai melalui tiga elemen utama:
1. Meaningful Learning : Proses
pembelajaran dimana siswa merasa apa yang mereka pelajari memiliki makna dan
relevansi dalam kehidupan mereka. Siswa mampu mengaitkan konsep baru yang
diajarkan dengan konsep-konsep yang mereka pahami sebelumnya sehingga lebih
bermakna bagi siswa.
2. Mindful Learning : Dalam teori
pendidikan dikenal sebagai metakognisi dimana
siswa diajak untuk memiliki kesadaran penuh, fokus, dan terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran yang sedang ia jalani. Teknik Mindfulness juga dapat diterapkan melalui kegiatan latihan
pernapasan dan refleksi pribadi sebelum atau
sesudah belajar. Guru juga dapat membiasakan siswa membuat kesimpulan
pembelajaran di akhir sesi belajar sebagai proses refleksi.
3. Joyful Learning : Bertujuan untuk
menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan positif dengan pengalaman
belajar interaktif, menantang, dan penuh rasa ingin tahu. Siswa diharapkan merasa
tertarik dan menikmati proses belajar sehingga mudah menyerap informasi dan
mempertahankan hasil belajar. Metode yang digunakan melibatkan permainan edukatif, penggunaan media kreatif, hingga diskusi
kelompok yang dinamis ssehingga merangsang motivasi dan kreativitas siswa dalam
menemukan solusi.
Implementasi Deep Learning memerlukan kerjasama
antara guru , siswa , wali murid, dan lingkungan sekolah. Langkah-langkah yang
dapat diterapkan meliputi :
-Sosialisasi
konsep pembelajaran mendalam kepada seluruh pihak terkait.
-Pelatihan
guru untuk penerapan dalam kegiatan belajar mengajar.
-Penyedian infrastruktur pendukung yang memadai.
-Integrasi teknologi digital dalam proses pembelajaran.
-Monitoring dan evaluasi berkala
untuk memastikan efektivitas implementasi pembelajaran mendalam di sekolah.
Dengan
pendekatan ini, pemebelajaran menjadi suatu proses transformatif
yang membentuk keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah
dalam konteks nyata. Siswa tidak hanya tahu “ apa “ tetapi juga “ mengapa “ , “
bagaimana “ , dan “ untuk siapa “
pengetahuan itu digunakan.
Jakarta, 26 Mei 2025
Setelah mengerjakan, jangan lupa mengisi daftar hadir bahwa telah berpartisipasi di kegiatan kali ini di
Presensi
Salam Literasi